Petugas yang ada di BPBD Jateng terus memonitor kondisi Gunung Merapi lewat kamera pengawas. |
Semarang-Pelaksana tugas Kalahar BPBD Jawa Tengah Safrudin mengatakan pihaknya sudah menyusun rencana kontigensi, dalam penanganan erupsi Gunung Merapi. Yakni, dengan memerhitungkan seperti kejadian di 2010 lalu.
Safrudin menjelaskan, pihaknya juga telah memetakan sumber daya yang ada dalam upaya penanganan dampak erupsi Merapi. Sebab, diperkirakan erupsi Merapi tahun ini hampir sama dengan 2006 lalu dan lebih kecil dari 2010.
Menurutnya, BPBD bekerja sama dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus melakukan pemantauan terhadap kondisi terkini dari Merapi.
"Untuk warga yang tinggal di sekitar Merapi, agar selalu bisa menerima informasi-informasi dari BPPTKG. Sehingga, langkah-langkah apa yang harus dilakukan bisa segera dilakukan. BPPTKG adalah institusi pemerintah, yang memang ditugaskan untuk merilis kondisi Merapi," kata Safrudin, Rabu (11/11).
Lebih lanjut Safrudin menjelaskan, untuk langkah awal dari penanganan erupsi Merapi ini pihaknya sudah menyiapkan 31 bangunan permanen di Kabupaten Magelang dan Klaten serta Boyolali sebagai tempat pengungsian. Saat ini, juga sudah banyak warga yang mengungsi dari tiga kabupaten sekitar Merapi. Tercatat, sudah ada 1.049 orang yang mengungsi.
"Para pengungsi sudah dengan tertib menuju ke posko pengungsian. Kami utamakan adalah lansia, ibu hamil dan balita serta orang-orang difabel," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar