Petugas kesehatan melakukan tes usap kepada anggota polwan Polda Jateng. |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo memberikan penjelasan berkaitan dengan terjadinya peningkatan kasus aktif COVID-19 pada pekan kemarin, hal itu terjadi lantaran Jateng meningkatkan jumlah tes COVID-19. Jumlah tes COVID-19 yang dilakukan Jateng sangat tinggi, bahkan sudah melebihi standar yang ditetapkan WHO.
Yulianto menjelaskan, jumlah tes pada pekan terakhir atau Minggu ke-47 ada 67.758 tes dengan positivity rate 5,8 persen. Sementara WHO, mensyaratkan 34 ribu tes pada pekan yang sama atau seribu orang per satu juta penduduk.
Menurutnya, di Jateng ada 3.551 pasien positif COVID-19 dan masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan 3.944 pasien menjalani isolasi.
"Jadi, temuan kasus positif itu tergantung kita mau mencari apa tidak. Mencari itu dalam hal ini adalah jumlah tes yang kita lakukan, kalau kita melakukan tes yang lebih banyak dijamin pasti yang ditemukan lebih banyak. Kalau kita melakukan tes sedikit, dijamin pasti jumlah yang ditemukan sedikit," kata Yulianto, kemarin.
Gubernur Ganjar Pranowo meminta semua pihak sepakat soal data, dan berkoordinasi dengan pusat. Terkait data yang terlambat tidak masalah, dan bahkan beberapa hari ke depan juga akan ada lonjakan lagi.
"Nah Jawa Tengah kok tinggi sekali ya, 10.494 kasus aktif. Ternyata, setelah kita cek kemarin masuk angka 1.005 kasus aktif. Setelah kita cek lagi, ternyata itu angka-angka delay. Bahwa ada peningkatan betul, dan bahwa ada peningkatan tes kita juga betul," ujar Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar