Gubernur Ganjar Pranowo mengingatkan kepada masyarakat di Jawa Tengah agar mematuhi protokol kesehatan selama masa pandemi berlangsung. |
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan Pemkot Pekalongan bersama personel TNI/Polri setempat sudah turun tangan, berkaitan dengan kegiatan yang dihadiri Habib Luthfi tersebut. Sehingga, kegiatan tersebut pada akhirnya diundur sampai dengan waktu yang akan ditentukan lebih lanjut.
Ganjar menjelaskan, aturan terkait dengan protokol kesehatan sudah sangat tegas dan melarang adanya kegiatan berkerumun atau pengumpulan massa di masa pandemi. Tidak hanya masyarakat umum, tetapi juga tokoh agama dan masyarakat serta pejabat harus bisa mematuhi protokol kesehatan.
Menurutnya, kegiatan kumpul-kumpul tidak ada batasan khusus yang harus dilakukan tetapi jika dilakukan secara terbatas sesuai syarat protokol kesehatan akan lebih baik.
"Kemungkinan kalau itu dilaksanakan juga, kita sudah sepakat dengan kepolisian dan TNI. Dengan Habib Luthfi malah saya sudah ditelepon langsung, "Saya monggo nderek Pak Ganjar". Tinggal nanti kita atur. Saya sampaikan, kalau itu 100 orang masih oke, tinggal diatur tempatnya. Bahkan, kita akan bantu. Pak kapolda malah langsung datang, dan siap membantu," kata Ganjar, kemarin.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pemprov masih belum mengizinkan acara atau kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Apabila membuat acara berkumpulnya massa, maka harus ada izin dari pihak kepolisian dan juga Satgas COVID-19.
"Sebenarnya kalau semua mau patuh pada protokol kesehatan yang baik, enggak papa kok. Dibatasi jumlah, diberi jarak dan selalu pakai masker. Inilah yang disebut sebagai adaptasi kebiasaan baru," jelasnya.
Diketahui, Maulid Akbar Kota Pekalongan rencananya akan digelar pada 18-22 November 2020. Kegiatan tersebut, rencananya menghadirkan Habib Luthfi bin Yahya. (Bud)
0 komentar:
Posting Komentar