Haerudin Kepala Kesbangpol Jateng |
Semarang-Kepala Kesbangpol Jawa Tengah Haerudin mengatakan situasi dan pengaruh informasi global tanpa batas, membuat masyarakat bisa mengakses tanpa adanya filter baik buruk. Kemudahan akses informasi yang didapat masyarakat, seharusnya jangan serta merta ditelan mentah-mentah dan harus ada filternya.
Menurutnya, Kesbangpol Jateng menyebutkan jika para mantan teroris yang telah menyadari kesalahannya mengakui terpengaruh karena salah pergaulan dan salah informasi.
Haerudin menjelaskan, masyarakat yang kurang puas dengan kerja pemerintah bisa dengan mudah terpengaruh kelompok-kelompok tertentu untuk berpikir radikal. Bahkan, bisa memicu seseorang menjadi seorang teroris dan membahayakan keselamatan orang lain.
Salah satu filter yang telah ditanamkan sejak dini, adalah pendidikan karakter Pancasila dan diperlukan untuk membentengi jiwa dan pikiran seseorang ketika tumbuh dewasa. Termasuk, saat berbaur dengan lingkungan sekitar.
"Kami kebetulan sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman-teman eks teroris. Teman-teman eks teroris ini juga ternyata awalnya orang-orang baik. Lalu kemudian kenapa terpengaruh menjadi teroris? Ternyata memang arus informasi yang luar biasa, dan itu masuk ke person-person serta mempengaruhi sampai dengan cuci otak. Maka kemudian, banyak yang terjerumus menjadi teroris," kata Haerudin, Jumat (16/10).
Haerudin lebih lanjut menjelaskan meskipun saat ini gelombang arus informasi sangat deras dan kebebasan informasi bisa didapatkan, namun jika sudah ada filter di dalamnya tidak akan mudah terjerumus. Oleh karena itu, pendidikan karakter dan nilai-nilai Pancasila harus terus disuarakan dan diviralkan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar