Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan salah satu perajin tempe di Kota Semarang, belum lama ini. |
Adalah pabrik tahu Surabaya di kawasan Semarang Indah, berinovasi membuat jus kedondong dan jus kacang hijau hingga susu kedelai.
Salah satu karyawan, Sari mengatakan bahwa pabrik tahu Surabaya memiliki karyawan sebanyak 50 orang.
Sebelum pandemi, pabrik memproduksi tahu berbagai jenis. Mulai dari tahu bakso, tahu krispi dan tahu putih. Sedangkan produksi jus kedondong hingga susu kedelai, baru mulai dilakukan di tengah pandemi.
"Karena omzet tahu menurun sampai 50 persen, kami bikin ini supaya bisa tetap produksi dan tidak mem-PHK karyawan," kata Sari kepada Ganjar, baru-baru ini.
Ganjar menyatakan, yang dilakukan pengusaha tahu Surabaya itu cukup kreatif dan bisa ditiru pelaku UMKM lainnya. Terutama, tidak melakukan pemecatan kepada karyawan di masa pandemi.
"Ini keren. Pemiliknya berinovasi dengan membuat jus, agar tidak sampai mengurangi pegawai meski omzet menurun sampai 50 persen. Seperti ini bagus. Jadi, UMKM harus terus berinovasi walaupun di tengah pandemi tapi produksi tetap berjalan dan karyawan juga bisa tetap bekerja," ujar Ganjar.
Usai berkunjung ke pabrik tahu Surabaya, Ganjar melanjutkan ke sentra produksi tempe di wilayah yang sama.
Adalah rumah Sutono yang dituju Ganjar, untuk melihat proses pembuatan tempe.
Keluarga Sutono telah 48 tahun membuat penganan tempe gembus, salah satu kudapan olahan dari kedelai.
Kepada Ganjar, Sutono mengaku jika produknya itu tidak dijual secara langsung. Melainkan, disetor ke beberapa penjual di Pasar Johar dan beberapa pasar di Kota Semarang.
Sutono juga mengaku, saat pandemi ini omzetnya turun hingga 20 persen.
"Pandemi ini turun 20 persen, pak. Tapi saya tetep bikin, dan kirim ke pedagang di pasar," ucap Sutono. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar