Seorang guru memberikan pelajaran tatap muka di sekolah sesuai dengan protokol kesehatan. |
Semarang-Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Padmaningrum mengatakan sebelumnya sudah ditunjuk tujuh sekolah di tiga daerah, untuk menggelar simulasi pembelajaran tatap muka. Dari simulasi tersebut dianggap berhasil berjalan dengan baik, sehingga pihaknya berencana menambah lagi jumlah sekolah yang bisa menyelenggarakan simulasi pembelajaran tatap muka.
Padmaningrum menjelaskan, dari hasil kajian yang baik tersebut pihaknya menunjuk sekolah asrama untuk menggelar simulasi pembelajaran tatap muka. Yakni tiga SMK Negeri Jateng di Kota Semarang, Kabupaten Pati dan Purbalingga. Serta SMA Taruna Nusantara di Kota Magelang, dan SMK Pradipta Dirgantara di Kabupaten Boyolali.
Menurutnya, untuk pemilihan sekolah yang bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka tambahan ini dipilih sekolah asrama. Tujuannya, agar lebih mudah dalam pengawasan dan pengaturannya.
"Nanti tanggal 5 Oktober, kita lakukan penambahan di tujuh sekolah. Yaitu 100 persen dari jumlah awal. Untuk SMK dilakukan shift, karena ada praktikum uji kompetensi di bulan Desember. Sementara ini sesuai anjuran bapak gubernur, untuk di tiga SMK Jateng dan Sekolah Taruna Nusantara Magelang sama SMK Pradipta Dirgantara Boyolali," kata Padmaningrum, Kamis (1/10).
Lebih lanjut Padmaningrum menjelaskan, pada sekolah-sekolah yang ditunjuk untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka tetap dibatasi jumlah siswanya. Yakni, tidak semua siswa bisa mengikut pembelajaran tatap muka.
"Misal di SMA Taruna Nusantara dengan jumlah siswa lebih dari seribu orang, hanya dibolehkan 150 siswa saja," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar