Yulianto Prabowo Kepala Dinkes Jateng |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan untuk penanganan dan pemeriksaan Happy Hypoxia, harus dengan rutin mengecek kadar oksigen dalam tubuh setiap enam jam sekali. Terutama, bagi pasien COVID-19 yang kategori Asimtomatis atau tanpa gejala.
Yulianto menjelaskan, Happy Hypoxia atau penyebab kematian tanpa gejala bisa dideteksi ke pasien positif COVID-19 dengan menggunakan alat oxymeter. Yakni, mengukur kadar oksigen di dalam darah seorang pasien.
Menurutnya, pemeriksaan dengan oxymeter tidak cukup dilakukan sekali dalam kurun periode infeksi terjadi. Pemeriksaan dengan oxymeter harus berulang, atau setidaknya setiap enam jam sekali.
"Happy hypoxia sebenarnya itu fenomena di mana saja, di seluruh dunia sama. Dan di Jawa Tengah juga ada seperti itu. Yang sudah ada laporannya itu di Banyumas, Solo dan Kudus. Yang lain beberapa pada prinsipnya semua rumah sakit yang merawat seperti ada yang ringan hingga meninggal dunia. Jadi, ketahuannya itu setelah diukur saturasi oksigennya. Kalau orang normal saturasi oksigennya di bawah 90 butuh ventilator," kata Yulianto, Kamis (10/9).
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, Happy Hypoxia menjadi berbahaya karena pasien tidak merasa ada gejala. Umumnya, tidak segera mendapat penanganan medis karena sifatnya yang tiba-tiba. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar