Armada bus Trans Jateng yang melayani koridor Purworejo-Magelang- Temanggung. |
Semarang-Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Satriyo Hidayat mengatakan di dalam mengoperasikan bus Trans Jateng, pihaknya tidak mematikan operator transportasi lokal di suatu daerah. Justru pihaknya menggandeng operator transportasi lokal, untuk bersama mengoperasikan bus Trans Jateng.
Satriyo menjelaskan, konektivitas antarwilayah menjadi penting dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Termasuk, menggandeng operator transportasi lokal tetap bertahan dan kesejahteraannya meningkat di masa pandemi.
Menurutnya, Dishub Jateng juga tetap melakukan pendampingan terhadap para sopir bus Trans Jateng yang sebelumnya adalah sopir angkutan perdesaan untuk tidak ugal-ugalan saat mengendarai armada bus Trans Jateng.
"BRT Trans Jateng seluruh koridor yang beroperasi, tidak pernah menggusur operator yang existing. Istilahnya di kami itu, busnya baru tapi operatornya lama. Karena dengan begitu, kita bisa mengajak operator existing melakukan manajemen lebih baik. Bahwa BRT ini kan ikon Jawa Tengah harus jalan di masing-masing kawasan," kata Satriyo, Rabu (2/9/.
Lebih lanjut Satriyo menjelaskan hingga 2023 mendatang, pemprov menargetkan bisa mengoperasikan tujuh koridor Trans Jateng dan menjadi transportasi penghubung antarwilayah.
"Saat ini yang sudah tersedia dan berjalan adalah koridor Semarang-Bawen, koridor Semarang-Kendal, koridor Purwokerto-Purbalingga dan koridor Purworejo-Magelang-Temanggung. Nanti nambah lagi koridor Surakarta-Sragen, dan berikutnya koridor Semarang-Grobogan serta koridor ke kawasan industri di Batang," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar