Gubernur Ganjar Pranowo saat berdialog dengan Ismiati, pemilik Roti Super Bekatul, kemarin. |
Semarang-Para pelaku UKM di masa pandemi sekarang ini, harus bisa menyiasati untuk bisa bertahan melewati masa-masa sulit. Beberapa di antara pelaku UKM masih bertahan di masa pandemi adalah UKM Rajutan Nyonya, UKM Super Roti Bekatul dan UKM Anindya Batik di Kota Semarang.
Pemilik UKM Super Roti Bekatul, Ismiati mengaku bisa bertahan dengan mengikuti permintaan konsumen. Yakni, mengikuti selera pelanggan terkait dengan rasa dan varian produk Bekatul yang diinginkan.
Ismiati menyebut, saat ini karyawan yang dimiliki ada 22 orang.
"Saya bikin, ternyata orang banyak yang suka. Orang itu butuh sesuatu yang sehat. Ternyata, kebanyakan orang itu nyarinya Bekatul karena Bekatul itu gulanya rendah tapi seratnya tinggi. Orang kan sekarang belinya saat pandemi sesuatu yang dibutuhkan bukan yang diinginkan," kata Ismiati, kemarin.
Ismiati berharap, pandemi segera berakhir dan keadaaan perekonomian kembali pulih.
Sementara pemilik UKM Rajutan Nyonya, Ratih Setya mengaku berinovasi dengan membuat terobosan berupa produksi masker rajut. Bahkan, usahanya melibatkan ibu rumah tangga dan lansia tetangga sekitar.
Ratih menjelaskan, hasil rajutan miliknya memadukan sejumlah bahan mulai dari kulit, kain tenun dan songket. Kunci untuk bisa bertahan di masa pandemi, yakni selalu berinovasi dan tidak putus asa.
"Mulai dari taplak, baju, kaos kaki dan tas. Sekarang bikin masker rajut. Kalau saya itu ngajari ibu-ibu dan lansia, mulai dari Krapyak," ujar Ratih.
Menurutnya, terobosan-terobosan baru terus dikembangkan. Salah satunya, mengalihkan produk tas dan dompet rajut menjadi masker rajut. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar