Gubernur Ganjar Pranowo berbincang dengan salah satu guru SMA 11 Semarang terkait pola belajar mengajar secara daring. |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranoeo memberi apresiasi kepada Pemerintah Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru di Kabupaten Semarang karena mampu memberikan akses internet di seluruh wilayah desa. Sehingga, pelajar yang mengikuti pendidikan jarak jauh tidak mendapatkan kesulitan.
Ganjar menjelaskan, daerah-daerah yang selama ini masuk kategori blank spot area ternyata mampu mengatasi tantangan di masa pandemi ini. Sehingga, kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring bisa berjalan lancar.
Menurutnya, Desa Sepakung bisa menjadi percontohan dalam mengatasi kendala akses internet di masa pandemi. Sehingga, anak-anak yang bersekolah secara daring tetap bisa berjalan lancar.
"Contoh Desa Sepakung, ternyata keren. Dia sudah lebih dulu. Dia membuat Wifi di mana-mana, dan coverage arealnya sampai RW itu 100 persen. Bahkan sekarang sudah masuk ke RT-RT, sehingga anak-anak yang mohon maaf enggak punya gadget dan enggak mampu karena arealnya blank spot bisa belajar daring. Maka gurunya datang membuat kelas-kelas kecil, pinjam di rumah-rumah warga. Ini contoh saja, dan sudah jalan. Ini menurut saya bagus, dan tinggal protokolnya diawasi," kata Ganjar, belum lama ini.
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, dari informasi yang didapatkan itu Pemdes Sepakung menyiapkan kuota sebesar 30 Mbps untuk bisa dinikmati para pelajar di desa tersebut. Khusus bagi siswa, akses internet diberikan secara cuma-cuma.
DPRD Jateng Akan Bantu Pasangan WiFi di Kampung
Bambang Kusriyanto Ketua DPRD Jateng |
Sementara Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto menyatakan, pendidikan jarak jauh ternyata memunculkan persoalan di tengah masyarakat. Sebab, banyak masyarakat yang kesulitan mengakses internet untuk bisa mengikuti pelajaran dengan sistem daring.
Menurutnya, kondisi ini harus menjadi perhatian bagi seluruh anggota DPRD Jateng untuk bisa ikut membantu mengatasi persoalan di daerah pemilihannya masing-masing.
"Ada murid SMP tiba-tiba datang ke rumah meminjam teras, untuk ikut menggunakan WiFi agar bisa mengikuti pelajaran sekolah. Saya terkaget-kaget, ternyata saya diingatkan itu. Ternyata mereka kesulitan tentang pembelian kuota. Lha ini mungkin sebagai sumbang saran, bagi temen-temen pemasangan WiFi di pos-pos atau mungkin di kantor partai. Sehingga, mereka bisa terbantu. Ini saya mengetuk hati temen-temen anggota DPRD, mudah-mudahan sebagian pendapatan kita bisa untuk membayar WiFi agar digunakan siswa-siswa kita," kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang meminta para anggota dewan, agar bisa ikut membantu memenuhi kebutuhan WiFi bagi para pelajar di Jateng. Karena, masih banyak sekolah belum memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar