Tim robotik dari Polines menunjukkan cara kerja robot pengganti peran perawat di hadapan Gubernur Ganjar Pranowo. |
Semarang-Robot Asisten Medis Autonomus (RAMA) buatan Tim robotik Polines Semarang, mampu menggantikan tugas seorang perawat di rumah sakit. Tugasnya sangat sederhana, mengantarkan keperluan pasien positif COVID-19 dari makanan dan minuman hingga obat-obatan.
Perancang RAMA, Abbas Kiarostami mengatakan keberadaan robot ini, mampu menggantikan tugas perawat dalam mengantarkan makanan minuman ataupun obat ke pasien positif COVID-19. Sehingga, tidak terjadi kontak erat antara perawat dengan pasien.
Abbas menjelaskan, pembuatan robot itu membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan mulai dari ide sampai dengan aplikasinya. Robot berbentuk mirip dengan rak makanan di rumah sakit itu, bisa berjalan sesuai program yang dimasukkan.
Menurutnya, untuk membuat RAMA ini membutuhkan biaya riset antara Rp25 juta sampai Rp30 juta.
"Awal kita membuat robot ini, karena melihat kondisi sekarang ya. Di banyak rumah sakit itu kan, ada perawat atau dokter yang katakan gugur begitu. Kemudian, kebutuhan akan APD juga semakin meningkat. Sehingga, kita inovasi membantu tenaga medis supaya antara kontak langsung itu bisa berkurang," kata Abbas, kemarin.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan apresiasi kepada tim robotik Polines yang telah ikut berkontribusi dalam penanganan COVID-19. Yakni, dengan pembuatan robot pengganti tugas perawat.
"Dia bisa menggantikan perawat, sehingga tidak perlu pakai APD. Tinggal nanti penyempurnaannya, dan kalau areal-areal yang berbahaya dan muda menular ini akan bisa masuk dengan cara yang bebas. Sehingga, tidak perlu manusianya yang datang," ucap Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, secara keseluruhan robot bisa menggantikan tugas perawat di rumah sakit. Namun, diharapkan tim dari Polines bisa mengembangkan lebih lanjut robot tersebut. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar