Phapros Salurkan Dana Kemitraan Sebesar Rp850 Juta

Salah satu mitra binaan Phapros menerima penyaluran dana kemitraan
yang diberikan dengan penerapan protokol kesehatan.

Semarang-Phapros menyalurkan dana kemitraan tahap pertama 2020 kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), Kamis (23/7). Penyaluran dana kemitraan tersebut merupakan bentuk komitmen Phapros, untuk mengembangkan kemampuan usaha kecil lebih mandiri dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan dengan penyaluran dana kemitraan itu, para mitra binaan akan memeroleh peningkatan kemampuan dalam pengembangan pasar dan akses modal. Pada penyaluran dana tahap pertama 2020 ini menjaring sembilan mitra lama dan dua mitra baru, dari berbagai kota di wilayah Jawa Tengah.

Hadi menjelaskan, mitra binaan yang memeroleh pinjaman lunak berasal dari beragam usaha. Mulai dari industri konveksi, makanan, minuman, rental mobil dan usaha lainnya.

Menurutnya, sejak 1997 hingga 2019 sudah tersalurkan dana kemitraan lebih dari Rp35 miliar dengan 163 mitra binaan aktif.

"Kami berharap, program kemitraan ini dapat membantu para pengusaha kecil dan menengah untuk mampu lebih mandiri secara finansial. Dana kemitraan ini, diharapkan juga bisa membantu peningkatan ekonomi di daerah masing-masing," kata Hadi.

Lebih lanjut Hadi menjelaskan, pihaknya selalu memfasilitasi para mitra binaan dengan turut berpartisipasi dan berkontribusi dalam ajang pameran UMKM. Baik di tingkat lokal maupun nasional.

"Misalnya kegiatan Inacraft yang digelar setiap satu tahun sekali. Termasuk, memberikan beragam pelatihan dan studi banding untuk pengembangan bisnis UMKM dengan tujuan mitra binaan semakin maju," jelasnya.

Sementara salah satu mitra UMKM Phapros, Triyanto warga Kudus mengaku senang menjadi mitra binaan Phapros. Pengusaha sirup parijoto itu, pada masa pandemi ini mengalami peningkatan permintaan.

"Saya berterima kasih kepada Phapros, karena saat ini saya bisa memiliki tempat produksi sendiri. Dulu, setiap harus produksi sirup, numpang di dapur orang tua," ujar Triyanto. (K-08)