Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad usai melaksanakan salat Ied, Jumat (31/7). |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memilih melaksanakan salat Idul Adha di masjid lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, hari ini. Salah satu alasannya, karena masjid itu jaraknya cukup dengan dengan rumah dinas gubernur di Puri Gedeh.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan sebelum memasuki areal masjid, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dengan thermogun dan diminta mencuci tangan menggunakan sabun cair yang sudah disediakan. Saat berada di dalam masjid, pihak panitia mengatur jamaah antara satu jamaah dengan jamaah lainnya.
Ganjar menjelaskan, di masa pandemi sekarang ini masyarakat harus terus mentaati protokol kesehatan. Bahkan, untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban juga tidak perlu melibatkan banyak orang dalam satu tempat.
Menurutnya, panitia setiap masjid bisa mengatur untuk letak pemotongan hewan kurban dan pemotongan daging terpisah dan tidak perlu mengerahkan seluruh warga. Sehingga, tidak menimbulkan kerumunan.
"Saya pilih masjid yang dekat saja dengan rumah, dengan protokol kesehatan yang ketat. Yang penting ngerti jarak, pakai masker. Mudah-mudahan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, termasuk saat pemotongan hewan kurban. Syukur-syukur, pemotongannya bisa di RPH," kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, untuk pembagian daging hewan kurban juga perlu memerhatikan protokol kesehatan. Tidak perlu harus berdesakan datang ke masjid, dan berkerumun di pintu gerbang.
"Panitia masjid lebih baik membagikan daging kurban diantar langsung ke rumah yang berhak menerima, kalau ngantre mesti nanti rebutan dan desak-desakan," jelasnya.
Sementara usai mengikuti salat Ied di masjid kompleks Kanwil Kemenag Jateng, Ganjar memilih langsung meninjau Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Masjid Raya Baiturrahman Semarang. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar