 |
| Gubernur Ganjar Pranowo meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng mengambil kebijakan khusus berkaitan kosongnya ribuan kursi di sekolah negeri. |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan proses Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 tingkat SMA/SMK/SLB negeri sudah selesai dan telah diumumkan. Namun, ada 4.800an lebih kursi kosong yang tersebar di sejumlah sekolah negeri di Jateng.
Menurutnya, Pemprov Jateng akan mengambil kebijakan khusus terkait pengisian kekosongan ribuan kursi di sekolah negeri tersebut.
Ganjar menjelaskan, jumlah kursi kosong itu terbagi atas 1.578 kursi tidak terisi saat proses PPDB dan 2.981 kursi karena ada yang mengundurkan diri. Serta, 266 kursi karena adanya pembatalan saat proses verifikasi.
"Yang tidak bisa tertampung kita carikan solusi. Pemprov Jawa Tengah tidak pernah berhenti, maka yang hasil identifikasi kita memang ternyata ada persebaran sekolahan yang tidak merata. Ya kalau yang ke swasta sebenarnya tidak apa-apa, kan yang swasta tetap harus diisi. Kan tidak semuanya bisa ke negeri. Kita coba untuk mengisi kekosongan kelas itu, dengan memberikan afirmasi," kata Ganjar, Rabu (15/7).
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, pemprov sudah melaporkan adanya kursi kosong di sekolah negeri di Jateng kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Salah satu bentuk laporannya, apakah diperbolehkan menambah rombongan belajar (rombel) di tiap kelas di masing-masing sekolah negeri.
"Kami akan mengafirmasi masukan dari berbagai pihak, untuk mengisi kekosongan kursi di sekolah negeri. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng akan menghitung dan membuat kebijakan khusus, berkaitan dengan kursi kosong tersebut," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar