Satgas Jogo Tonggo bersiap melakukan penyemprotan desinfektan. |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah pernyataan yang menyebutkan, jika Kota Surakarta menjadi zona hitam COVID-19. Pemprov justru memertanyakan data tersebut, dan meminta pihak-pihak yang menyebut Solo zona hitam membuat penjelasan.
Ganjar menjelaskan, apabila Kota Solo adalah zona hitam penyebaran virus Korona maka terjadi penularan dan persebaran COVID-19 cukup besar. Namun, saat ini di Kota Solo kondisinya jauh berbeda bila dibanding Kota Semarang.
Menurutnya, yang terjadi saat ini di Kota Solo terkait klaster RSUD Moewardi dan UNS sudah tertangani.
"Zona hitam itu jarene sopo, to? Yang ngomong zona hitam siapa? Solanya yang terjadi yang kita kontrol itu di Moewardi dan di UNS. Keduanya sudah kita 3-T. Tracingnya sudah, terus kemudian tesnya juga sudah serta isolasinya sudah. Makanya kok tadi banyak yang bilang zona hitam ya," kata Ganjar, Rabu (15/7).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, penanganan kasus COVID-19 di Kota Solo sudah jelas dan terarah. Terkait tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Moewardi dan merupakan mahasiswa kedokteran UNS juga telah dilakukan testing, tracing dan karantina. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar