 |
| Sejumlah santri perempuan di sebuah pondok pesantren mengikuti pelajaran dengan menerapkan protokol kesehatan. |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada Kementerian Agama, untuk ikut membantu jaring pengaman ekonomi bagi pondok pesantren. Sebab, pondok pesantren juga membutuhkan uluran tangan dalam mengatasi sejumlah persoalan di masa pandemi sekarang ini.
Ganjar menjelaskan, Kementerian Agama diharapkan bisa segera membagikan dana bantuan operasional kepada pondok pesantren di Jateng. Sebab, pondok pesantren dan lembaga keagamaan Islam di Jateng juga dikhawatirkan mengalami keterpurukan karena hantaman COVID-19.
Menurutnya, laporan dari para pengasuh dan pengelola pondok pesantren se-Jateng yang diterima sebagian besar soal kemungkinan adanya masalah ekonomi sebagai dampak dari pandemi.
"Kementerian Agama kemarin punya duit Rp2 triliun kalau enggak salah atau lebih mungkin, segeralah dibagikan. Kalau kami harus bantu, kami akan bantu. Kalau Baznas dikeluarkan, kita ikut keluarkan. Tapi, mari kita jaga para ulama dan para kiai kita jangan sampai guru-guru kita itu sakit," kata Ganjar, Jumat (24/7).
Sementara Wagub Taj Yasin menambahkan, berbagai upaya harus segera dilakukan untuk pencegahan penyebaran wabah virus Korona. Pondok pesantren di Jateng, diharapkan bisa menerapkan protokol kesehatan.
"Para santri harus menjadikan kebiasaan baru sebagai budaya di masa pandemi ini, dan menjadi garda terdepan untuk menjaga kesehatan para kiai dan sesepuh di pondok pesantren. Jangan sampai ada klaster baru di pondok pesantren," ujar Gus Yasin. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar