Yulianto Prabowo Kepala Dinkes Jateng |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan sampai akhir Juni 2020 kemarin, kasus demam berdarah di provinsi ini masih cukup terkendali. Namun demikian, kasus demam berdarah tetap harus menjadi perhatian bagi kabupaten/kota di samping fokus pada pengendalian COVID-19.
Yulianto menjelaskan, ada beberapa daerah di provinsi ini yang memang harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus demam berdarah karena angka Insiden Rate (RT)-nya tertinggi. Yakni Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Purworejo, Klaten dan Batang.
Menurutnya, semua daerah tetap harus mewaspadai potensi dari kasus demam berdarah agar tidak meningkat.
"Akhir bulan Juni kemarin itu, jumlah kasus demam berdarah di Jawa Tengah ada 3.189 kasus. Yang meninggal dunia ada 47 orang. Kalau dalam mengukur banyak sedikitnya kasus, itu harus dibandingkan dengan jumlah penduduk. Jadi, ukuran kita itu Insiden Rate (IR). Insiden Rate itu jumlah kasus per 100 ribu penduduk," kata Yulianto, Senin (6/7).
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, untuk Jateng sebenarnya IR di angka 9,16 kasus tiap 100 ribu penduduk dan masuk kategori kecil kasus demam berdarahnya. Sedangkan untuk Case Fatality Rate (CFR) atau jumlah kasus meninggal dunia di Jateng, tercatat 1,47 persen. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar