Sejumlah warga di Kabupaten Grobogan antre untuk mendapatkan air bersih di musim kemarau. (dok) |
S.tugas Kalahar BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan menghadapi musim kemarau tahun ini, seluruh kabupaten/kota sudah diinstruksikan untuk menyediakan pasokan air bersih bagi warga. Terutama, bagi daerah-daerah yang memang rawan atau langganan kekeringan.
Sarwa menjelaskan, pada tahun ini diperkirakan kondisi musim kemarau tidak akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Pemprov juga masih menyediakan anggaran, untuk mengalokasikan air bersih sebanyak 1.100 tangki.
Menurutnya, yang berbeda pada tahun ini adalah Kabupaten Wonogiri sebagai daerah langganan kekeringan di musim kemarau. Pemkab Wonogiri dalam setahun terakhir ini, berhasil melakukan pembangunan jalur pipa air ke warga dan juga membuat pengelolaan air tawar.
"Juli ini sudah masuk musim kemarau, tetapi khusus untuk daerah Cilacap dan Banyumas di daerah itu masih ada spot hujan. Tetapi Agustus, seluruh Jawa Tengah masuk musim kemarau. Kita juga sudah berkirim surat ke kabupaten/kota berdasarkan rekomendasi dari BMKG, agar membuka posko dan menyediakan air bersih. Ya mudah-mudahan kalau kebutuhan air bersih sih, cukuplah untuk Jawa Tengah. Karena di kabupaten/kota ada anggaran dan provinsi juga ada. Yang lebih penting lagi, juga ada bantuan CSR dari masyarakat," kata Sarwa, Selasa (7/7).
Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, pada musim kemarau di Jateng biasanya banyak perusahaan atau kelompok masyarakat yang tergerak menyalurkan bantuan air bersih. Sehingga, pasokan atau penyediaan air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan bisa teratasi.
"Kita terima kasihlah, banyak perusahaan atau masyarakat yang peduli saat musim kemarau dan menyerahkan bantuan air bersih," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar