Petani di Kabupaten Demak melakukan panen raya. |
Semarang-Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Suryo Banendro mengatakan pihaknya sudah menyiapkan anggaran, untuk membantu petani yang mengalami kerugian gagal panen. Baik akibat kekeringan, maupun dampak dari serangan hama terhadap tanaman padi.
Suryo menjelaskan, untuk serangan hama wereng misalnya hampir terjadi di semua daerah penghasil beras di Jateng. Bagi lahan pertanian tanaman padi di Jateng yang mengalami gagal panen, sudah disiapkan asuransi pertanian.
Menurutnya, petani terdampak akan mendapat klaim sebesar Rp6 juta per hektare melalui program Asuransi Usaha Tani Padi tanpa premi. Sumber dana asuransi pertanian tanaman padi berasal dari APBD Jateng untuk kebutuhan seluas 35 ribu hektare, sedangkan dari APBN disediakan untuk 200 ribu hektare.
"Terkait dengan dampak gangguan gagal panen di Jawa Tengah, saat ini baru padi. Khusus padi, disediakan asuransi usaha tanaman usaha tani padi. Untuk di Jawa Tengah itu ada 35 ribu hektare yang disediakan, tapi syaratnya daftar dulu setelah tanam. Kami tidak mengharapkan itu cair 100 persen. Gagal panen itu bisa karena hama wereng, serangan tikus atau kekeringan. Per hektarenya nanti, petani dapat Rp6 juta," kata Suryo, belum lama ini.
Lebih lanjut Suryo menjelaskan, bagi para petani yang mendapatkan asuransi itu harus mendaftar terlebih dulu saat memulai masa tanam. Yakni, melalui kelompok-kelompok tani resmi yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar