Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 yang dilakukan secara online mulai hari ini, sudah banyak yang komplain dari orang tua maupun calon siswa.
Ganjar menjelaskan, terkait dengan adanya gangguan di sistem PPDB 2020 secara online yang tidak bisa dibuka karena memang sudah diatur kuota data per harinya. Sehingga, ketika kuota data terpenuhi maka sistem akan ditutup.
Menurutnya, pada PPDB 2020 ini sistemnya tidak siapa cepat dia dapat seperti tahun sebelumnya. Semua data yang masuk akan dilakukan verifikasi secara online, sehingga pendaftar diminta memasukkan data dengan benar sesuai arahan.
Pemprov lewat Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi dengan Dinas Permadesdukcapil, untuk menambah kuota data per hari dari sebelumnya 300 ribu data NIK menjadi sejuta data NIK setiap harinya.
"Tadi sudah ada yang rodok kesusu, sehingga bukanya pagi-pagi. Pak kok belum dibuka? Memang belum. Begitu sudah dibuka langsung wuusss, gitu habis. Pak, kami login tidak bisa, kami hanya ingin mendapat token tapi engga bisa? Ora usah kesusu, karena sekarang tidak cepet-cepetan. Kita kemarin membatasi per hari 300 ribu data yang bisa diakses dengan basis NIK, dan kami kerja sama dengan Dukcapil. Asumsi kami 300 ribu itu cukup, ternyata hari pertama 300 ribu lebih. Maka kami minta, sehari bisa buka satu juta NIK," kata Ganjar, Rabu (17/6).
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jateng Jumeri menjelaskan, bahwa gangguan PPDB online ini bukan karena masalah teknis jaringan. Tetapi, karena memang kuota per harinya yang dibatasi.
"Hari ini ada lebih dari 300 ribu yang mendaftar, dan baru dibuka dua jam sudah over. Jadi, ini bukan karena hang," ucap Jumeri. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar