Konsumsi elpiji memasuki new normal di wilayah Jateng-DIY tak mengalami lonjakan permintaan. |
Semarang-Konsumsi elpiji di wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta memasuki era kenormalan baru, masih dalam angka yang wajar tidak ada peningkatan. Angka penyalurannya per hari 4.100 Metrik Ton (MT), dan mengalami kenaikan sedikit dalam empat bulan terakhir.
Senior Supervisor Communication and Relations Pertamina MOR IV Arya Yusa Dwicandra mengatakan selama empat bulan terakhir ini, penyaluran elpiji di wilayah Jateng-DIY bergerak dari 4.000-4.100 MT per hari. Konsumsi elpiji ini sama dengan keadaan normal, sebelum terjadi pandemi COVID-19.
Arya menjelaskan, untuk stok elpiji di wilayah Jateng-DIY masih cukup dengan ketahanan rerata 13-15 hari. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir soal pasokan elpiji di Jateng-DIY.
"Untuk elpiji ada kenaikan, dari 4.100 MT sekarang naik sedikit jadi 4.150 MT. Kalau kenaikan itu masih wajar, karena elpiji mau WFH atau tidak orang-orang tetap butuh. Jadi, tidak ada perubahan signifikan naik sampai puluhan persen itu tidak. Naiknya elpiji itu paling 1-5 persen saja. Artinya, kami masih menganggap itu normal. Untuk penyaluran dari SPBU dan depot, juga masih normal. Stok kita juga masih normal, dan malah banjir stok," kata Arya, Selasa (30/6).
Lebih lanjut Arya menjelaskan, Pertamina MOR IV juga terus berupaya mengoptimalkan penyaluran elpiji nonsubsidi kepada masyarakat melalui program "Pinky Movement". Yakni, modifikasi dari program kemitraan BUMN, dengan menggandeng pelaku UMKM dalam menyalurkan elpiji Bright Gas. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar