 |
| Kadinkes Jateng Yulianto Prabowo menyebut baru ada beberapa RS rujukan COVID-19 yang telah terbayarkan klaimnya, Selasa (30/6). |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengaku tidak mengetahui secara pasti, berapa nilai klaim yang diajukan rumah sakit rujukan COVID-19 ke Kementerian Kesehatan. Karena, pengajuan klaim ditujukan langsung kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota setempat dan kemudian diteruskan ke pemerintah pusat.
Yulianto menjelaskan, pihaknya hanya bisa memantau berapa rumah sakit di provinsi ini dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang telah mengajukan klaim ke pemerintah pusat. Sampai saat ini sudah ada 85 persen fasilitas kesehatan atau rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 yang mengajukan klaim.
Menurutnya, ada juga lima rumah sakit rujukan COVID-19 di Jateng tidak mengajukan klaim karena tidak ada pasien positif COVID-19 yang dirawat.
"Ada, sudah ada. Kalau nilai Rupiah, saya belum tahu pasti. Sekitar sudah ada 10 persen dari total rumah sakit rujukan yang telah mengajukan klaim. Contohnya kalau di Semarang itu RS Tlogorejo, itu sudah terbayar klaimnya. Tapi sekali lagi, untuk jumlah nominalnya kita belum tahu," kata Yulianto, Selasa (30/6).
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, untuk pencairan insentif bagi para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 dirinya juga belum mendapat kabar. Karena, untuk pencairan insentif dari Kementerian Kesehatan juga langsung diserahkan ke rekening pribadi tenaga medis. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar