Seorang anggota Gerkatin Kota Semarang menunjukkan masker kain transparan bagi para penyandang tuna rungu. |
Semarang-Pasangan suami istri penyandang tuna rungu, Agus Sutanto-Heti memiliki ide cerdas membuat masker yang ditujukan kepada para penyandang tuna rungu. Yakni, membuat masker kain transparan yang dibantu beberapa temannya.
Agus Sutanto mengatakan masker transparan sengaja dibuat, agar penyandang tuna rungu bisa berkomunikasi melalui bahasa bibir. Selain untuk penyandang tuna rungu, masker kain transparan itu juga dijual bebas untuk warga.
Menurutnya, kemampuan menjahit diperoleh ketika menjadi siswa SLB di Wonosobo jurusan tata busana.
"Untuk sepekan, kita bisa menghasilkan sekitar 300 masker seperti ini. Selain bahasa isyarat, teman tuna rungu biasanya melihat gerak bibir untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga, kami berinovasi membuat masker transparan ini," kata Agus, Selasa (19/5).
Sementara Ketua Gerakan Kesejahteraan Untuk Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Kota Semarang Mahendra Teguh Priswanto menyatakan, saat ini ada 100 anggota Gerkatin.
"Dari sini, kami juga peduli kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19. Kami ada simbol atau bahasa tubuh, untuk mengucapkan terima kasih dan semangat kepada tenaga medis," ucap Mahendra. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar