Yulianto Prabowo Kepala Dinkes Jateng |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di provinsi ini hingga akhir Maret 2020, mencapai 2.115 kasus dengan angka kematian mencapai 40 kasus. Wilayah dengan kasus DBD tertinggi di Jateng adalah Kabupaten Cilacap, mencapai 216 kasus dan angka kematian ada tiga kasus.
Yulianto menjelaskan, hampir semua wilayah di Jateng pada khususnya dan Indonesia pada umumnya adalah endemis DBD. Karena, wilayah Indonesia merupakan daerah tropis.
Menurutnya, di masa musim hujan ini harus menjadi kewaspadaan bagi warga untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Karena, faktor kebersihan lingkungan sangat berpengaruh terhadap berkembangnya nyamuk pembawa virus demam berdarah.
"Tertinggi adalah di Cilacap dengan jumlah 216 kasus, dan korban meninggal dunia ada tiga kasus. Kedua Kota Semarang dengan 154 kasus, korban meninggal dunia ada dua orang. Disusul kemudian Kabupaten Jepara ada 136 kasus, dan yang meninggal dunia ada satu orang. Kabupaten Banyumas juga ada 132 kasus, dan yang meninggal dunia ada tiga orang," kata Yulianto di kantornya, Kamis (9/4) malam.
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, beberapa wilayah lain di 35 kabupaten/kota di Jateng juga tercatat mempunyai kasus DBD cukup tinggi. Misalnya di Kabupaten Klaten dengan 131 kasus DBD, dan angka kasus meninggal dunia ada tiga orang. Serta di Kebumen dengan 124 kasus, dan angka korban meninggal dunia ada empat orang.
"Kami minta masyarakat, jangan lupa pemberantasan jentik nyamuk atau pemberantasan sarang nyamuk. Pastikan di lingkungan masing-masing, tidak ada jentik nyamuk," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar