Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel memberi penjelasan terkait pemantauan pergerakan pemudik yang akan masuk ke Jateng. |
Semarang-Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan di setiap posko terpadu pemantauan pergerakan arus mudik dan posko Operasi Ketupat Candi 2020, telah disiagakan para personel untuk melakukan penyekatan terhadap semua kendaraan yang akan masuk ke Jateng. Untuk wilayah Jateng ada 13 titik pos penyekatan, dan tiga di antaranya berada di wilayah pantura.
Menurutnya, total ada 10.086 personel yang dilibatkan untuk melakukan penyekatan di semua wilayah.
"Untuk operasi ketupat pola pengamanan khusus di bidang lalu linta, kita ubah polanya. Yang tadinya pola memantau arus mudik masuk ke Jawa Tengah dan menjamin keselamatan dan kelancarannya, saat ini polanya kita ubah dengan melakukan penyekatan para pemudik. Di titik penyekatan ini, kita akan memberitahukan kepada warga tentang kebijakan pemerintah dalam rangka memutus penyebaran virus Korona. Warga tidak boleh mudik, termasuk yang mau pulang ke Jawa Tengah," kata Rycko, Kamis (30/4).
Sementara Gubernur Ganjar Pranowo kembali mengingatkan, agar masyarakat yang tinggal di wilayah Jabodetabek tidak memaksakan mudik pulang ke Jateng.
Menurutnya, sudah ada laporan jika banyak pemudik "kucing-kucingan" dengan petugas untuk bisa mudik ke kampung halaman.
"Ini saya ingatkan, bahaya. Blak-blakan saja kalau memang harus pulang minta izin dan sebagainya, uruslah izin itu. Saya kira, pemerintah juga akan bijaksana. Tapi kalau memang Anda harus bertahan, tolonglah bertahan di situ nanti kita urus kok. Tapi tolong jangan pulang, apalagi ngumpet-ngumpet. Itu berbahaya," ucap Ganjar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar