Gubernur Ganjar Pranowo ditemani Wagub Taj Yasin mendengarkan penjelasan dari Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo soal wabah virus Korona, Kamis (19/3). |
Semarang-Seorang pasien di RSUD Moewardi Solo meninggal dunia, Kamis (19/3) pagi. Pasien itu diketahui baru masuk kamar isolasi RSUD Moewardi Rabu (18/3) kemarin.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan informasi terakhir yang diterimanya, mengkonfirmasi jika ada seorang pasien di RSUD Moewardi Surakarta meninggal dunia. Dinas Kesehatan Jateng dan Dinas Kesehatan setempat sudah bergerak, melakukan tracking terhadap pasien berjenis kelamin laki-laki itu.
Menurutnya, dengan hasil tracking bisa diketahui pasien itu melakukan kontak langsung pembawa virus Korona atau tidak.
"Laki-laki usia 60 tahun, dan merupakan pasien dalam pengawasan dari Sukoharjo. Cuma, ini hasil tesnya belum kita ketahui sampai hari ini. Kita masih menunggu. Pasien ini baru masuk kemarin. Ini rujukan dari salah satu rumah sakit swasta, yang ada di Solo. Kita pantau untuk memastikan, apa sebenarnya yang terjadi sama pasien itu," kata Ganjar usai menggelar evaluasi terkait pencegahan virus Korona, Kamis (19/3).
Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, selain ada satu orang PDP di RSUD Moewardi Solo meninggal dunia, juga ada penambahan pasien positif terinfeksi virus Korona. Yakni, seorang PDP yang dirawat di RSUD Wongsonegoro Semarang berjenis kelamin laki-laki.
"Riwayat perjalanannya, dia dari luar kota. Dari berbagai kota, tapi di dalam negeri saja. Jenis kelamin laki-laki, dari Kota Semarang," ujar Yulianto.
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, dengan kondisi ini maka di Jateng ada 2.202 orang dalam pemantauan (ODP) dan 97 PDP. Sedangkan kasus positif virus Korona terkonfirmasi ada 12 kasus, dengan rincian sembilan pasien dirawat dan tiga pasien meninggal dunia. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar