Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya sudah menunjuk 58 rumah sakit rujukan, untuk penanganan pasien yang diduga terpapar virus Korona. Namun, jika jumlah kamar isolasi di rumah sakit rujukan tidak mencukupi akan disiapkan aset milik Pemprov Jateng sebagai rumah sakit darurat penanganan virus Korona.
Ganjar menjelaskan, pemprov juga sudah berkoordinasi dengan pemkab/pemkot se-Jateng terkait penyiapan aset-aset milik daerah yang bisa digunakan sebagai tempat perawatan isolasi pasien terduga terpapar virus Korona.
Menurutnya, ada beberapa rumah sakit swasta di Jateng juga sudah menyatakan diri siap membantu dengan menyiapkan ruang isolasi. Meskipun ruang yang disiapkan tidak banyak, tetapi arisan kekuatan ini akan lebih bagus untuk penanganan pasien terpapar virus Korona.
"Kami lagi menyiapkan beberapa tempat, semisal diklat-diklat besar yang kita miliki. Provinsi punya pusat diklat, saya kira kamarnya lumayan cukup banyak bisa kita pakai. Diklat kita yang di Gombong, juga bisa kita pakai. Beberapa hotel kita siapkan, untuk kita ubah seandainya terjadi. TNI/Polri juga sudah kita minta, mana dari aset mereka yang memungkinkan untuk dipakai. Dan terakhir, saya minta ada berapa tenda yang ada di Jawa Tengah," kata Ganjar, Selasa (24/3).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pihaknya juga sudah meminta BPBD Jateng untuk mendata berapa jumlah tenda yang dimiliki untuk nantinya bisa digunakan. Namun demikian, dirinya berharap skenario buruk itu tidak sampai terjadi. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar