Andi Kurniawan Wakil Ketua DPD REI Jateng |
Semarang-Wakil Ketua Bidang Rumah Sederhana DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah Andi Kurniawan mengatakan rumah subsidi masih menjadi incaran bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), untuk bisa memeroleh tempat tinggal yang layak. Namun, pengembang rumah sederhana kesulitan memenuhi permintaan pasar akibat tidak mempunyai dana lewat pembiayaan dari perbankan.
Andi menjelaskan, perbankan membatasi akses kredit bagi pengembang rumah subsidi untuk memulai proyek. Padahal, para pengembang rumah sederhana itu sudah memiliki lahan untuk dibuka perumahan bagi MBR.
"Bank terkesan pilih kasih, terhadap pembiayaan pembangunan rumah bersubsidi. Karen sekarang, yang menjadi konsentrasi bank itu adalah pemberian kredit pembangunan untuk proyek-proyek yang sudah masa lalu berjalan. Sedangkan untuk proyek-proyek baru ini, banyak pengembang rumah subsidi dapat penolakan. Ini sebenarnya menjadi tidak sehat untuk program rumah sederhana, karena menurut saya bank tetap mengkaji. Kalau misal proyek yang lalu ada kendal, semestinya proyek baru tetap diback up juga," kata Andi, Kamis (20/2).
Lebih lanjut Andi menjelaskan, kondisi ini juga akhirnya berimbas pada angka back log ketersediaan rumah di Jateng. Sehingga, antara permintaan rumah subsidi dengan stok rumah tidak bisa seimbang.
"Ini kita sepertinya perlu duduk bersama dengan perbankan, yang memang konsentrasinya di pembiayaan perumahan. Karena, hal ini tidak bisa dibiarkan terus-terusan terjadi," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar