Gubernur Ganjar Pranowo saat menjelaska akselerasi upaya pengen- tasan kemiskinan di Jateng lewat Musrenbang. |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan masyarakat harus bisa memanfaatkan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang), untuk menyuarakan usulan. Usulan yang disampaikan tidak sekadar melakukan pembangunan fisik saja, tetapi bisa memunculkan inovasi baru di musrenbang.
Ganjar menjelaskan, pada musrenbang tahun ini pihaknya memberi prioritas pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pengurangan angka kemiskinan hingga tujuh persen. Sehingga, pada musrenbang ini polanya akan diubah tidak sama dengan musrenbang tahun-tahun sebelumnya.
Khusus untuk pengurangan angka kemiskinan, yang masih dijadikan sasaran adalah 14 daerah merah. Di antaranya Kabupaten Brebes, Demak, Grobogan dan Purbalingga.
Menurutnya, fokus yang akan dibidik pada musrenbang tahun ini di Jateng bisa sejalan dengan kebijakan nasional.
"Polanya besok kita ubah. Kalau dulu musrenbang kita datang, langsung minta infrastruktur minta bantuan jumlahnya segini. Sekarang enggak. Itu ditulis pakai sistem saja diketik masuk ke sistem. Besok kita minta polanya ada dua. Apa prioritasmu, apa kreasimu untuk menyelesaikan persoalan. Persoalan apa? Tentang kemiskinan, kesehatan atau infrastruktur? Nah, yang seperti ini nanti contoh-contoh baik dari kabupaten/kota akan kita angkat. Sehingga, keputusan kita di musrenbang ini lebih banyak nanti cara atau metode untuk menyelesaikan persoalan. Dari enam eks karesidenan, paling tidak ada 2-3 contoh baik dari masing-masing kabupaten/kota," kata Ganjar, Rabu (12/2).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dari keseluruhan kegiatan musrenbang yang dilaksanakan di Jateng itu juga ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen. Sehingga, strategi-strategi khusus perlu disiapkan secara matang. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar