Talud ambrol di wilayah Tandang, Kecamatan Tembalang terjadi pada Selasa (7/1) dini hari dan mengancam pondasi jembatan penghubung. |
Semarang-Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang merupakan daerah rawan longsor, dan perlu mendapat antisipasi dari masyarakat sekitar. Salah satunya terjadi Selasa (7/1) dini hari, dan terjadi di sekitar bantaran sungai yang melintas di wilayah Tandang.
Salah satu warga di RT 8, Moral Hidayat mengatakan jika talud longsor yang menghubungkan dua wilayah RW itu terjadi saat dini hari. Saat kejadian, memang tidak ada warga yang mengetahuinya.
Moral menyebutkan, talud yang ambrol itu memiliki panjang sekira 20 meter dengan ketinggian sekira tiga meter. Talud tersebut dibuat pada 1991 lalu, dan merupakan perkuatan dari talud sebelumnya yang sempat ambrol.
Namun, kejadian kali ini juga menyebabkan pondasi di bawah jembatan juga ikut terkikis. Sehingga, jika tidak segera dilakukan penanganan bisa membahayakan.
"Ini kan jalan utama yang menghubungkan RT 8 dan RT 12 serta beberapa RT lainnya menuju ke arah Mrican. Ya tentu ada kekhawatiran kalau pondasi jembatan samapi gogos dan sampai ambrol, ya sudah kita kesulitan. Muternya cukup jauh ke arah Jalan Kaba di Kedungmundu," kata Moral.
Warga lain yang merupakan Ketua RW I, Nurul Huda menambahkan, memang perlu segera dilakukan perbaikan. Sehingga, ketika terjadi hujan deras tidak semakin bertambah parah.
"Lokasi kayak gitu kan memang perlu ada penguatan lagi. Sementara itu, memang jalan-jalan sudah bagus dari bantuan pemerintah. Cuma, memang ada perawatan yang harus diperhatikan dari warga dan pemerintah," ujar Nurul.
Lurah Tandang, Ony Gunarti Setyorini menyatakan jika bencana talud longsor sudah dilaporkan ke BPBD Kota Semarang.
"Kejadian ini sudah kami laporkan ke dinas terkait, dalam hal ini BPBD," ucap Ony.
Sementara itu, atas laporan talud longsor di wilayah Tandang, petugas kepolisian yang datang memasang garis polisi. Tujuannya, agar tidak ada warga yang mendekat di lokasi longsoran.
0 komentar:
Posting Komentar