Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pendistribusian tabung gas elpiji bersubsidi selama ini dianggap tidak tepat sasaran, karena masih menggunakan mekanisme pendistribusian terbuka. Dengan mekanisme itu, masyarakat bebas mengonsumsinya meskipun sudah ada tulisan hanya untuk masyarakat miskin.
Ganjar menjelaskan, disparitas harga yang jauh lebih murah dengan tabung nonsubsidi membuat orang berlomba mengonsumsinya. Sehingga, pola pendistribusian ini menjadi penyebab subsidi tidak tepat sasaran dan terkadang langka di pasaran.
Menurutnya, jika pemerintah pusat mau membenahi sistem pendistribusian tabung elpiji bersubsidi itu maka harus diselaraskan dengan program untuk warga miskin. Salah satunya, diintegrasikan dengan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kalau ada momentum untuk berbenah, sebenarnya gampang saja. Siapa sih yang harus terima itu? Itu di tabung tiga kilogram kan sudah ada tempelannya, untuk orang miskin. Maka sebenarnya, penerimanya bisa diintegrasikan di penerima PKH atau KIS atau KIP. Yang paling gampang adalah PKH. Kalau dia penerima itu dan boleh, tinggal identitas ditunjukkan. Kalau memang mau subsidi itu tepat sasaran," kata Ganjar, kemarin.
Lebih lanjut Ganjar menyebutkan, sukses tidaknya penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin tergantung pada datanya. Jika pemerintah sudah mempunyai data penerima bantuan, maka sistem bisa dijalankan dengan baik. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar