Sejumlah wisatawan asing turun dari kapal pesiar dan akan menikmati obyek wisata di Kota Semarang. |
Semarang-Anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Andang Wahyu Triyanto mengatakan sektor pariwisata merupakan salah satu agenda, yang sangat seksi untuk digarap. Karena, selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah juga bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, Pemprov Jateng sudah cukup serius di dalam menggarap sektor pariwisata menjadi sebuah program unggulan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun demikian, jelas Andang, program pariwisata yang baik dari pemerintah harus mendapat dukungan dari masyarakat Jateng. Terutama, masyarakat yang berdekatan dengan obyek pariwisata.
"Yang tidak kalah penting adalah ketika program ini sudah berjalan, bagaimana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui dinas terkait itu betul-betul paham akan misi yang diemban dan visi yang diharapkan dicapai dari program pariwisata itu sendiri. Selain itu, didukung oleh masyarakat Jawa Tengah. Karena, kalau tanpa dukungan masyarakat maka program itu tidak bisa berjalan dengan baik," kata Andang, Selasa (21/1).
Lebih lanjut Andang menjelaskan, pemprov juga bisa melakukan evaluasi terhadap pencapaian program pariwisata di tahun sebelumnya. Sehingga, dari hasil evaluasi itu bisa menjadi dasar untuk menggarap potensi pariwisata lebih baik pada tahun ini.
Terpisah, Kepala Disporapar Jateng Sinoeng Rachmadi menyatakan pada 2019 kemarin jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jateng mengalami penurunan bila dibanding tahun sebelumnya. Yakni dari 850 ribuan wisatawan, turun menjadi 623 ribu wisatawan.
Sinoeng menyebutkan, ada banyak hal yang memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke provinsi ini mengalami penurunan, sehingga dampaknya target kunjungan wisatawan tidak mampu memenuhi harapan. Salah satu faktornya, karena wisatawan mancanegara tidak menemukan keunikan destinasi yang digarap secara serius pemkab/pemkot setempat.
Menurutnya, kabupaten/kota di Jateng harus mampu menawarkan event atau agenda wisata yang mempunyai keunikan dan menarik bagi wisatawan mancanegara.
"Kami akan mengkomunikasikan itu dengan teman-teman kabupaten/kota, bahwa hospitality kita dapat dan safety serta security kita juga dapat. Jadi rasa aman dan nyaman itu yang kita tawarkan, sehingga wisatawan itu betul-betul well inform bahwa Jawa Tengah layak dikunjungi. Harapan saya dalam travel warning index itu, kita bisa setara dengan negara lain semisal Malaysia dan Thailand serta Singapura. Bahwa Jawa Tengah bisa masuk dalam warna zona hijau," ujar Sinoeng.
Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan, beberapa potensi pariwisata di Jateng yang bisa digarap dan mampu mendatangkan wisatawan mancanegara tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Kota Semarang dengan Kota Lama atau Little Nedherland, Kabupaten Semarang mengangkat potensi Museum Kereta Ambarawa dan Karimunjawa di Jepara bisa menjadi daya tarik tersendiri. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar