Probowatie Tjondronegoro Humas RS Elisabeth |
Semarang-Meskipun masuk kategori rumah sakit tipe B, namun RS Elisabeth Semarang tetap memiliki kepedulian untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekitar. Bahkan, RS Elisabeth juga memiliki desa binaan di daerah Gunungpati untuk mengedukasi masyarakatnya berperilaku hidup bersih dan sehat.
Humas RS Elisabeth Semarang Probowatie Tjondronegoro mengatakan dalam sebulan ini, pihaknya merawat 11 pasien yang terkena demam berdarah (DB). Pasiennya kebanyakan adalah anak-anak, dan orang tuanya langsung merujuk ke rumah sakit ketika mengalami gejala panas tinggi.
Namun, jelas Probowatie, karena aturan jenjang rujukan menyebabkan rumah sakitnya tidak terlalu banyak menerima pasien DB. Kebanyakan yang dirawat bukan peserta BPJS Kesehatan, tetapi adalah peserta asuransi atau pasien umum.
Menurutnya, bila dibandingkan beberapa tahun ke belakang ini terjadi penurunan jumlah penderita DB. Hal itu dikarenakan memang perilaku hidup bersih di masyarakat sudah ada perubahan.
"Hanya sekarang masyarakat itu sudah sadar, panas sedikit langsung periksa. Sehingga, tidak sampai nemen. Jadi, kalau tidak emergency tidak bisa diopnam. Kita biasanya Sabtu ada penyuluhan, tapi tidak harus soal DB. Kadang kita selipkan saja informasinya," kata Probowatie, Selasa (17/12).
Probowatie lebih lanjut menjelaskan, pihaknya rumah sakit tidak pernah berhenti untuk memberikan edukasi dan menyelipkan pesan kesehatan kepada masyarakat yang dilakukan tiap hari Sabtu. Karena, memang RS Elisabeth mempunyai program rutin sosialisasi kesehatan kepada masyarakat sekitar.
"Ini tentu bukan hal mudah untuk mengubah perilaku masyarakat hidup bersih. Tapi, saya melihat fenomena sekarang ini para orang tua sudah sangat sadar. Anak panas sedikit, langsung dibawa ke dokter. Ternyata bukan DB," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar