Seorang ibu mendampingi anaknya yang melihat gerhana matahari di halaman MAJT, Kamis (26/12). |
Semarang-Masyarakat Kota Semarang tidak berkecil hati, meskipun fenomena gerhana matahari cincin tidak bisa dinikmati di wilayahnya. Namun demikian, gerhana matahari bisa disaksikan dengan menggunakan teleskop selama lima menit.
Koordinator Himpunan Astronomi Amatir Semarang Dwi Lestari mengatakan fenomena gerhana matahari cincin yang terjadi pada Kamis (26/12) ini, hanya bisa dinikmati di sebagian wilayah di Indonesia saja. Misalnya di Kepulauan Riau.
Namun demikian, jelas Lestari, pihaknya tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat Kota Semarang yang ingin menyaksikan proses gerhana matahari. Salah satunya, untuk mengedukasi masyarakat mengenai fenomena alam tersebut di Lapangan Simpang Lima.
Menurutnya, Himpunan Astronomi Amatir Semarang menyediakan dua teropong bintang yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.
"Kita mengamati gerhana matahari sebagian, dan Semarang cuma 68 persen puncak gerhananya. Yang gerhana matahari cincin itu ada di Kepulauan Riau dan di Singkawang. Kalau puncaknya cuma beberapa menit, antara 3-5 menit. Tapi kalau keseluruhan dari awal sampai akhir, itu bisa sampai tiga jam," kata Lestari.
Sementara, salah satu pengunjung yang ikut menyaksikan, Popon Pinasih mengaku senang bisa melihat fenomena alam gerhana matahari. Dirinya sengaja mengajak anak-anaknya, untuk belajar mengenai proses terjadinya gerhana matahari.
"Ya supaya anak-anak lebih tahu akan kebesaran Tuhan, ada gerhana matahari. Ada sisi pelajarannya yang bisa diambil," ujar Popon.
Meskipun hanya sebentar saja, namun Popon dan sejumlah pengunjung lainnya cukup puas bisa melihat terjadinya gerhana matahari lewat bantuan teropong bintang yang disediakan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar