Akhir Tahun, Nasmoco Group Kuasai Pasar Otomotif di Atas 30 Persen

Seorang model menunjukkan salah satu produk terbaru dari Toyota di
pameran Toyota Spektakuler, belum lama ini.

Semarang-Meskipun tahun ini tidak terlalu baik pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, namun untuk pasar otomotif di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Bahkan, Nasmoco Group masih menguasai pasar otomotif hingga akhir tahun ini dengan market share di atas 30 persen.

Managing Director Nasmoco Group Fatrijanto mengatakan bila dibandingkan tahun sebelumnya, ada peningkatan dari penjualan produk otomotif Toyota. Terutama, untuk produk jenis MPV yang mampu menguasai market share di segmennya.

Fatrijanto menjelaskan, persaingan yang ketat justru terlihat di kelas MPV low. Melalui produk andalannya, mampu mencatatkan penjualan yang lebih baik pada November 2019. Bahkan, untuk segmen SUV medium juga mendapat respon positif dari pasar wilayah Jateng-DIY.

Menurutnya, produk komersial yang dimiliki juga mampu menggaet pasar dengan pertumbuhan penjualan mencapai 72,5 persen.

"Market sharenya mengalami kenaikan. Kita berupaya memberikan pelayanan yang terbaik, kepada konsumen kita. Lepas dari itu semua, tentunya perlu support dari jurnalis yang berkontribusi terhadap penjualan kita. Dengan pelayanan yang baik dan produk yang baik juga, kita suplai ke konsumen kita. Maka, konsumen akan mempercayai kita. Sehingga, sampai saat ini kita bisa terus bertumbuh. Makanya, pada kahir tahun ini banyak program yang memang memanjakan konsumen," kata Fatrijanto, kemarin.

Lebih lanjut Fatrijanto menjelaskan, di tengah penurunan pasar otomotif tidak sampai menurunkan posisi Nasmoco Group sebagai market leader di wilayah Jateng-DIY. Sehingga, di akhir tahun ini market share bisa di atas 30 persen.

"Nasmoco Group semakin optimistis, mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader otomotif di Jateng-DIY. Ditambah lagi, nanti juga akan ada kenaikan tarif bea balik kendaraan bermotor di tahun depan. Calon pembeli tidak perlu lagi membandingkan harga di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan harga di wilayah lain," pungkasnya. (K-08)