Petugas Bea Cukai dan BNNP Jateng menunjukkan barang bukti sabu seberat dua kilogram yang diselundupkan dari Malaysia, Kamis (14/11). |
Semarang-Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Tjertja Karya Adil mengatakan jajarannya berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sabu dari luar negeri yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, belum lama ini. Total sabu yang berhasil diselundupkan sebesar dua kilogram lebih, dan disembunyikan dalam microwave.
Petugas Bea Cukai Tanjung Emas yang berada di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, jelas Tjertja, mencurigai salah satu penumpang pesawat tujuan dari Kuala Lumpur-Semarang. Penumpang berkewarganegaraan Indonesia berjenis kelamin perempuan berinisial V ini, kedapatan membawa barang bawaan berupa tas dan dus berisi microwave.
Tjertja menjelaskan, dari hasil pemeriksaan citra X-Ray diketahui jika dalam lapisan microwave itu ditemukan kristal bening yang diduga metamphetamine berupa sabu dan disembunyikan dalam kantong plastik empat buah. Dari hasil penimbangan, diketahui total sabu seberat 2,07 kilogram.
"Modusnya bikin kompartemen palsu pakai microwave, mereka berpikir kita tidak akan mendeteksi. Dipikirnya kita akan menduga itu hanya microwave, sehingga mereka yakin bisa lolos dan dimasukkan. Dua kilogram lebih itu jumlah yang banyak untuk bandara. Ini terbesar dalam dua tahun terakhir. Kalau modus baru bukan, tapi hanya memanfaatkan orang-orang baru anak-anak milenial yang diiming-imingi uang Rp20 juta," kata Tjertja dalam gelar perkara di kantornya, Kamis (14/11).
Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Benny Gunawan menambahkan, bandara merupakan salah satu pintu masuk peredaran narkoba yang harus mendapat pengawasan ketat. Karena, beberapa kali upaya penyelundupan sabu melalui bandara.
"Ini menandakan bahwa di Jawa Tengah ini sepertinya dipelajari, untuk supaya diperketat lagi dengan pengalaman ini. Kita tahu bahwa di Jawa Tengah ini selain punya bandara internasional, pelabuhan dan transportasi daratnya yang begitu bagus. Sehingga, memudahkan peredaran ke mana-mana," ujar Benny. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar