Pengelola biro perjalanan wisata dan pengelola obyek wisata bertemu untuk memasarkan obyek wisata di Jawa Tengah. |
Semarang-Kabid Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporapar Jawa Tengah Trenggono mengatakan diperlukan adanya sinergitas antara pelaku pariwisata dengan pemerintah, untuk memasarkan potensi yang ada. Pernyataan itu dikatakannya usai membuka Bursa Wisata Indonesia keenam yang diselenggarakan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jateng di Hotel MG Setos Semarang, Rabu (6/11).
Menurutnya, sinergitas dengan pelaku atau pengelola tempat pariwisata sangat dibutuhkan untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan datang ke provinsi ini.
Trenggono menjelaskan, ada banyak hal untuk mendongkrak jumlah wisatawan datang berkunjung ke Jateng dan menikmati obyek wisata yang menjadi unggulannya. Dengan gelaran BWI yang diadakan setiap tahun ini, diharapkan bisa melakukan pembaruan dan pengenalan terhadap obyek wisata kepada biro perjalanan atau wisatawan langsung.
"Pemasaran itu kan ada tiga hal. Branding, advertising dan selling. Nilai positifnya, karena langsung berhubungan dengan user atau penggunanya. Kalau di pameran misalnya, kita hanya sekadar informasi atau istilahnya hanya pencitraan saja. Tapi, kalau di sini penjualan langsung," kata Trenggono.
Ketua Umum ASPPI Johari Somad menambahkan, apa yang dilakukan para pelaku pariwisata di Jateng merupakan tindakan inisiatif membantu pemerintah dalam memasarkan dan mengembangkan obyek wisata yang ada. Sehingga, para biro perjalanan wisata atau wisatawan mengetahui akan potensi yang ada di Jateng.
"Bahwa ini adalah tindakan nyata, yang artinya dilakukan mandiri oleh asosiasi pelaku pariwisata ASPPI Jawa Tengah. Dari sini adalah tindakan nyata dalam memasarkan, dan mengembangkan pariwisata di Jawa Tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya," ujar Johari.
Johari menyatakan, upaya nyata yang dilakukan ini bisa memberikan dampak positif tidak hanya pemerintah daerah saja tetapi juga masyarakat setempat. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar