Muh Zen Anggota DPRD Jateng |
Semarang-DPRD Jawa Tengah mengesahkan APBD 2020 pada Selasa (12/11) kemarin, dan untuk sektor pendidikan dialokasikan sebesar Rp6,77 triliun naik dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp6,08 triliun. Namun, anggaran yang dialokasikan untuk sektor pendidikan di Jateng masih dirasa kurang maksimal.
Anggota Komisi E DPRD Jateng Muh Zen mengatakan dari postur APBD Jateng 2020 itu, sebenarnya anggaran untuk sektor pendidikan di provinsi ini belum maksimal. Sehingga, anggarannya belum bisa merata untuk memenuhi kebutuhan di bidang pendidikan.
Menurutnya, anggaran di sektor pendidikan di APBD Jateng 2020 itu dianggap belum cukup untuk pembangunan gedung sekolah, maupun fasilitas penunjang pendidikan lainnya.
"Anggaran pendidikan sebetulnya menurut data dari Kemendikbud, Jawa Tengah termasuk salah satu provinsi yang belum mencapai 20 persen dari APBD. Tapi kalau mengakuisisi dari transfer APBN, baik melalui BOS atau DAU dan DAK serta lainnya sudah di atas 20 persen dan bahkan mencapai 40 persen. Tapi itu kan alokasi dari APBN yang diakuisisi provinsi. Jadi, harapan kami ke depan komitmen soal anggaran pendidikan dan pemerataan penganggaran di dalam pendidikan betul-betul memperhatikan kondisi yang riil di masyarakat," kata Zen, Rabu (13/11).
Zen lebih lanjut menjelaskan, masih banyak kebutuhan di sektor pendidikan yang harus dipenuhi. Misalnya pembangunan gedung sekolah, perawatan gedung-gedung sekolah dan penambahan fasilitas penunjang pendidikan.
"Kita dorong ke depannya, Pemprov Jawa Tengah ini serius lagi terhadap sektor pendidikan dan tidak mengandalkan alokasi dana dari pusat," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar