Semarang-Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Satriyo Hidayat mengatakan jalan perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat via jalur selatan, diakui kondisinya masih minim penerangan. Sehingga, pengguna jalan yang melintas dari Jateng ke Jabar atau sebaliknya harus berhati-hati.
Pengendara yang melintas di jalur selatan dari Jateng ke Jabar atau sebaliknya, jelas Satriyo, maksimal berjalan dengan kecepatan 30-40 kilometer per jamnya. Karena, pengendara harus fokus dengan jalan yang minim penerangan.
Namun, jelas Satriyo, pihaknya terus berupaya untuk memasang lampu penerangan jalan umum di perbatasan Jateng dengan Jabar ataupun Jatim yang memang masih minim penerangan. Setidaknya ada 600 lampu penerangan jalan yang akan dipasang, hingga akhir tahun ini.
Menurutnya, dengan pemasangan 600 lampu penerangan hingga akhir tahun diharapkan bisa memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan yang melintas di perbatasan Jateng-Jabar.
"PJU kita lagi gencar-gencarnya. Tahun ini kita pasang sekitar 600 PJU. Utamanya di perbatasan. Di perubahan anggaran, kita dapat Rp30 miliar. Tahun depan, mudah-mudahan saya bisa akselerasi menjadi sekitar 800 PJU yang dipasang. Kebutuhan kita memang sekitar 5.300 PJU, dan sudah dikurangi 600 PJU tahun ini serta tahun depan 800 PJU. Maka, kekurangannya dilakukan bertahap. Intinya, kita utamanya perbatasan dulu biar stigma masuk Jawa Tengah malam hari itu tidak gelap tapi terang benderang," kata Satriyo baru-baru ini.
Lebih lanjut Satriyo menjelaskan, setiap tahun pihaknya terus menganggarkan pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan yang masuk kewenangannya. Terutama, jalan-jalan di wilayah perbatasan yang memang masih minim penerangan. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar