Presiden Jokowi mencoba membuat batik menggunakan cap di peringatan Hari Batik Nasional di Solo, Rabu (2/10). |
Semarang-Presiden Jokowi dalam peringatan Hari Batik Nasional tahun ini, meminta semua elemen terlibat ikut mengembangkan batik sebagai warisan budaya nusantara. Pernyataan itu dikatakannya di Istana Mangkunegaran Surakarta, Rabu (2/10).
Menurutnya, sejak UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia, perkembangan batik semakin pesat.
Presiden Jokowi menjelaskan, pada peringatan Hari Batik Nasional tahun ini terus meneguhkan komitmen bangsa untuk melestarikan batik. Termasuk, menumbuhkan ekonomi rakyat melalui kerajinan batik.
"Keberhasilan kita dalam mengembangkan batik membuktikan dedikasi, ketulusan dan kecintaan dari para pembatik. Tugas kita selanjutnya adalah mengajak generasi muda Indonesia, untuk terus mencintai batik. Mengajak masyarakat dunia untuk mengenakan, dan mengagumi batik. Kita juga harus berani mengenalkan batik ke acara-acara internasional, dan menjadikan batik sebagai duta budaya Indonesia pada masyarakat dunia," kata Jokowi.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan, pihaknya turut ambil bagian memajukan usaha produktif perajin batik.
Sebagai upaya mengembangkan nasabah klaster batik, jelas Wimboh, pihaknya juga memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman antara Yayasan Batik Indonesia dengan kedua BWM klaster batik dalam hal pembiayaan.
"Kami bersinergi untuk meningkatkan daya saing dan kompetensi nasabah pembatik binaan BWM, dalam kerangka pembinaan serta pemberdayaan masyarakat," ujar Wimboh. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar