Tokoh agama dari Pelita Kota Semarang menyerukan kedamaian bagi bangsa, Selasa (1/10). |
Semarang-Para tokoh yang tergabung dalam Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Kota Semarang menyatakan sikap, menolak kerusuhan dan bentrokan pada saat menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah daerah di Indonesia.
Salah satu tokoh agama Nasrani, Romo Aloysius Budi Purnomo mengatakan aksi-aksi unjuk rasa yang digalang mahasiswa di sejumlah daerah di Indonesia tidak sedikit kemudian berakhir bentrokan fisik dengan aparat. Bahkan, juga jatuh korban dari pengunjuk rasa maupun pihak keamanan.
Romo Aloysius Budi menjelaskan, dengan rentetan kasus bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan harus segera diakhiri. Pemerintah dan DPR, agar bisa lebih arif memerhatikan masukan dari masyarakat yang dibawa gerakan mahasiswa.
Menurutnya, semua elemen bangsa yang ada untuk bersama menjaga kepentingan nasional dan mengedepankan suasana demokrasi menyejukkan.
"Kami tidak pernah berhenti untuk membawa bangsa ini dalam doa bersama seluruh jemaah, dan itu saya saksikan di banyak tempat diajak terus membawa secara rohani. Keprihatinan-keprihatinan yang ada itu terus kita olah secara rohani sebagai bekal kekuatan, agar bangsa ini tetap tegar. Kita tidak ingin bangsa kita hancur, dan tidak akan mungkin bangsa ini dihancurkan oleh segelintir orang yang bermaksud jahat untuk mengacau," kata Romo Aloysius Budi.
Lebih lanjut Romo Aloysius Budi menjelaskan, agar bangsa Indonesia tidak terpecah dan hancur, maka segala persoalan harus dicari penyelesaian yang mengutamakan kemanusiaan. Misalnya kasus di Papua, kasus kebakaran hutan di Kalimantan serta merosotnya sikap toleransi beragama di sejumlah daerah. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar