Semarang-Sekretaris Komisi B DPRD Jawa Tengah Muhammad Ngainirrichadl mengatakan provinsi ini menjadi salah satu wilayah di Indonesia, yang mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional. Salah satu komoditas pangan yang mampu memenuhi kebutuhan nasional adalah beras, karena banyak kabupaten di Jateng sebagai sentra penghasil beras.
Oleh karena itu, jelas Richadl, pemprov diminta memerhatikan sektor pertanian lebih banyak dibanding sektor lainnya.
Salah satu yang harus diperhatikan, lanjut Richadl, adalah peningkatan anggaran di sektor pertanian. Sehingga, dalam pembahasan APBD 2020 dewan akan fokus mengawal keseriusan Pemprov Jateng menganggarkan sektor pertanian lebih banyak lagi.
"Pertama, saya kira kita harus meastikan bahwa tanah yang kita miliki terutama tanah pertanian itu betul-betul untuk mendukung ketahanan pangan. Pak gubernur kan juga sudah mencanangkan Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi, yang menyangga pangan nasional. Oleh karena itu, pertama harus memastikan soal lahan pertanian. Kedua, anggaran di sektor pertanian juga harus diperhatikan. Saat ini, anggaran di sektor pertanian kita masih kecil dibanding yang lain. Sehingga, harus dibarengi dengan anggaran yang memadai," kata Richadl, Rabu (16/10).
Gubernur Ganjar Pranowo menjelaskan, pemprov tidak henti-hentinya memberikan perhatian terhadap sektor pertanian. Karena, pertanian dan pangan harus menjadi juara dunia. Sehingga, produktivitas dan kapasitas hasil pertanian terus didorong semakin berkualitas dan kontinyuitas.
"Seluruh tanaman pangan setidaknya kita akan bisa menyiapkan pertanian kelas dunia, sehingga nantinya Jawa Tengah ini bisa mendapatkan satu kualitas produk pertanian yang memang hi-quality. Dan itu kualitasnya ekspor. Jepang sudah siap jadi offtakernya. Bahwa beberapa produk dari Soropadan itu sudah diekspor ke Singapura. Maka, sebenarnya pangsa pasar yang membutuhkan kualitas tinggi itu bisa kita produksi. Harapan kita, petaninya nanti akan mendapatkan hasil lebih baik," jelas gubernur. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar