Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan ke media soal maraknya pelajar dilibatkan dalam aksi unjuk rasa. |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan aksi unjuk rasa yang kemudian berujung pada bentrok atau kerusuhan, harus segera diusut otak di balik kejadian itu. Bahkan, aksi unjuk rasa yang juga mengajak pelajar ikut turun ke jalan juga harus dicegah.
Menurutnya, adanya bentrok fisik antara pengunjuk rasa dengan aparat harus disikapi secara serius. Dirinya menduga, jika kejadian itu sudah disetting untuk menimbulkan kerusuhan dan mengacaukan negara.
Ganjar menjelaskan, aksi unjuk rasa belakangan yang mengajak pelajar ikut turun ke jalan tercium merupakan settingan. Karena, di Jakarta tertangkap seorang pemuda mengenakan seragam pelajar yang ikut demo tetapi ternyata bukan pelajar.
"Sudah ada viral di mana-mana, di Jakarta sudah ketemu dia bukan siswa pinjam seragam temannya dibayar Rp40 ribu hingga Rp200 ribu. Tatoan dan umurnya 22 tahun. Maka ini sebenarnya, ada yang mencoba masuk ke sana. Maka sekarang, negara memang harus bertindak. Aparat dan intelejen sudah masuk, mencari siapa penggerak mereka ini. Sehingga, jangan sampai anak-anak jadi korban," kata Ganjar saat memberi pengarahan kepala sekolah wilayah Jawa Tengah I di SMKN 7 Semarang, Selasa (1/10).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, kasus unjuk rasa yang berujung bentrok harus segera diusut pihak aparat keamanan. Sehingga, bisa diketahui dalang di balik kerusuhan itu.
"Isu demonya awalnya menolak revisi UU KPK dan RKUHP. Tapi, kenapa sekarang jadi isunya untuk melengserkan Jokowi," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar