Aktivitas jual beli di Pasar Lembah Merapi di Kabupaten Magelang. Foto: ISTIMEWA |
Semarang-Sejumlah pasar tradisional yang di wilayah Jawa Tengah, layak untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata unik. Tidak menutup kemungkinan, jika pasar tradisional yang ditata menjadi destinasi wisata itu akan menggerakkan roda perekonomian wilayah setempat.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pasar-pasar tradisional yang ada di Jateng, jika dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan konsep dan penataannya unik akan menjadi obyek wisata menarik. Salah satu yang bisa ditiru adalah Pasar Tradisional Lembah Merapi di Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun di Kabupaten Magelang.
Menurutnya, Pasar Tradisional Lembah Merapi menerapkan sistem pembayaran yang cukup unik.
Ganjar menjelaskan, di pasar itu orang yang berbelanja tidak boleh menggunakan uang Rupiah atau Dollar sebagai alat pembayaran yang sah. Melainkan, hanya boleh menggunakan koin dari bambu.
"Minimal di ujung-ujung kampung atau di ujung daerah terpencil ini ekonomi kreatifnya bisa muncul. Dan sumber daya yang dibutuhkan, disuplai langsung masyarakat di sekitarnya. Menurut saya bagus, dan tinggal penataan agar lebih cantik. Umpamanya saat ini kemarau dan banyak debu, maka perlu penataan lingkungan. Mungkin tanahnya dibuat susunan batu-batu, ini akan menjadi menarik. Kemudian, dibuat taman yang indah," kata Ganjar belum lama ini.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, masyarakat di sekitar Pasar Tradisional Lembah Merapi menjajakan aneka penganan jadul tempo dulu. Misalnya gethuk, dawet, sego megono, iwak wader, serabi, jamu dan aneka kuliner yang jarang ditemui di restoran-restoran.
Dengan latar pemandangan Gunung Merapi, lanjut Ganjar, tempat ini menjadi sangat menarik. Oleh karenanya, konsep pasar tradisional dengan potensi wisata dan ekonomi perlu terus dikembangkan di sejumlah wilayah di Jateng.
"Geliat kampung-kampung yang memunculkan ekonomi kreatif akan terus didukung. Sehingga, ekonomi masyarakat bisa terangkat," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar