Unit Manager Comm & CSR MOR IV Andar Titi Lestari menyebutkan kelangkaan elpiji bersubsidi karena tidak tepat sasaran. |
Semarang-Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Mochamad Santoso mengatakan kasus kelangkaan elpiji bersubsidi tiga kilogram di tengah masyarakat, disinyalir karena adanya pendistribusian yang tidak tepat sasaran. Banyak pihak yang seharusnya tidak memakai elpiji bersubsidi, tetapi masih nekat menggunakannya.
Menurutnya, dari sejumlah temuan yang dilakukan saat digelar inspeksi mendadak memang diketahui elpiji bersubsidi banyak dipakai pelaku usaha menengah. Salah satunya adalah pemilik rumah makan berskala besar, maupun pemilik usaha laundry.
Santoso menjelaskan, para pemilik rumah makan berskala besar ataupun usaha laundry bukan sasaran dari pendistribusian elpiji bersubsidi tersebut. Namun, pihaknya baru sebatas memberikan teguran terhadap pelaku usaha yang terbukti menggunakan elpiji bersubsidi. Sedangkan pemberian sanksi yang sifatnya administrasi, diserahkan kepada Disperindag masing-masing kabupaten/kota. Karena, kabupaten/kota yang memberikan izin usaha terhadap para pelaku usaha tersebut.
"Misalnya untuk usaha mikro dan rumah tangga prasejahtera, ini adalah kelompok masyarakat yang berhak. Tapi yang tidak berhak tetap menggunakan, ya tentunya akan diberi sanksi teguran dulu. Setelah diberi teguran, tentunya diberi sanksi-sanksi administrasi. Masih sebatas itu sanksinya. Tapi, sanksi administrasi menjadi ranah kabupaten/kota karena mereka yang bisa memberikan. Misal pembatasan izin atau pencabutan izin, karena kabupaten/kota yang mengeluarkan," kata Santoso di sela menjadi pembicara dalam diskusi mekanisme pendistribusian elpiji bersubsidi di Hotel Java Heritage Purwokerto, Jumat (30/8).
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Andar Titi Lestari menambahkan, pihaknya terus menyebarluaskan dan mengedukasi masyarakat mengenai penyaluran elpiji bersubsidi tepat sasaran.
Pendistribusian elpiji bersubsidi, jelas Andar, hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin dan usaha mikro. Oleh karenanya, Pertamina akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh stakeholder yang berkaitan dengan penyaluran elpiji bersubsidi.
"Tentunya, kami memohon bantuan kepada para stakeholder untuk bersama-sama mengawasi penyaluran elpiji bersubsidi itu bisa tepat sasaran. Sehingga, tidak ada lagi keluhan tentang kelangkaan elpiji," ujar Andar. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar