Kepala Bulog RI Budi Waseso memberikan penjelasan kepada media terkait pengadaan beras berfortifikasi. |
Semarang-Kepala Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya menyiapkan pangan yang sehat dan bermutu, melalui penyediaan beras berfortifikasi sebagai inovasi beras sehat.
Buwas menjelaskan, beras berfortifikasi merupakan beras sehat dengan kandungan vitamin dan mineral. Sehingga, diharapkan bisa menjawab persoalan tentang stunting.
Menurutnya, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita, yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis dalam waktu cukup lama.
"Percepatan penurunan stunting, bisa dilakukan dengan mengatasi masalah yang diderita ibu hamil dan balita. Termasuk, menurunkan proporsi anemia pada ibu hamil yang berdampak dalam peningkatan risiko kematian Ibu," kata Buwas dikutip dari rilis.
Buwas lebih lanjut menjelaskan, terkait dengan tugas Bulog dalam mendukung program pemerintah mengenai intervensi gizi, maka pihaknya menyiapkan beras fortifikasi. Pelaksanaan penyediaan beras berfortifikasi, bekerja sama dengan salah satu perusahan penyedia kernel fortifikan.
"Bulog menyediakan dan penyalurkan beras fortifikasi, kepada masyarakat berpendapatan rendah. Diharapkan, bisa semakin berdaya ungkit untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat. Sebab, beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Sehingga, vitamin dan mineral yang ditambahkan juga lebih bisa dipastikan terasup," ujarnya.
Buwas menyatakan, beras fortifikasi bukan hal baru bagi Bulog. Sebab, Bulog juga terlibat dalam pengembangan pilot project Fortifikasi Beras Bagi Keluarga Miskin pada 2014. Pada saat itu, kandungan vitamin dan mineral yang ditambahkan dalam beras raskin sebagai upaya untuk mengurangi dampak anemia bagi masyarakat berpendapatan rendah. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar