Seorang petugas berupaya memadamkan kebakaran lahan hutan. Foto: ILUSTRASI |
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sejumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan di provinsi ini, sampai saat ini masih dipadamkan dengan cara manual. Sebab, lahan atau areal hutan yang terbakar memang tidak terlalu luas.
Menurutnya, Pemprov Jateng sudah mengajukan permintaan bantuan ke BNPB untuk pengiriman helikopter water boombing.
Ganjar menjelaskan, sejumlah relawan berupaya untuk memadamkan api di Lereng Gunung Merapi yang terjadi di medan cukup sulit.
Menurutnya, untuk beberapa wilayah yang berhasil dipadamkan telah dilakukan pendataan luasan kebakaran. Termasuk, mencatat kerugian akibat kebakaran itu.
"Kita sudah laporkan ke BNPB, seandainya tidak tertangani itu kita sudah order untuk disiapkan water boombing. Sudah kita mintakan kalau tidak sanggup, tapi mungkin permintaan kita water boombing satu sudah cukup. Karena tidak besar. Yang sekarang mesti dilakukan ya mencegah saja, minimal jalur pendakian sudah ditutup biar orang bisa hati-hati, Komunitas dari LMDH juga sudah kita komunikasikan," kata Ganjar baru-baru ini.
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, meskipun sumber air sulit didapat dan lokasinya jauh, namun para personel TNI/Polri dan Dinas Pertanian dan Perkebunan bersama BPBD dibantu masyarakat terus berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
"Proses pemadaman masih manual. Jadi yang memungkinkan bisa dilakukan, ya dilakukan untuk pemadaman," jelasnya.
Diketahui, sudah ada banyak laporan yang menyebutkan kasus kebakaran lahan atau hutan di Jateng. Beberapa di antaranya terjadi di wilayah Kabupaten Magelang, misalnya di lereng Gunung Sumbing yang masuk wilayah KPH Kedu. Terbaru, kebakaran hutan di lereng Gunung Merapi, Minggu (18/8) malam. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar