Seorang pekerja terlihat sedang menyiram rumput di lapangan stadion Jatidiri Semarang. |
Semarang-Meskipun saat ini pekerjaan renovasi GOR Jatidiri sudah mencapai 80 persen, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah tidak ingin terburu-buru mengurus sertifikasi pusat olahraga terbesar di provinsi ini.
Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan pekerjaan renovasi GOR Jatidiri sudah dimulai pada 2016, dan saat ini pekerjaan terus berjalan hingga 2020 akhir bisa digunakan.
Menurutnya, Dinporapar Jateng juga akan segera mengurus sertifikasi kelayakan dari GOR Jatidiri.
Sinoeng menjelaskan, sertifikasi lapangan sepak bola sudah diajukan ke PSSI untuk mendapatkan pengakuan layak pakainya. Bahkan, untuk bisa memenuhi kriteria dalam sertifikasi lapangan sepak bola, rumput yang digunakan adalah jenis Zoysia Japonica. Rumput itu diklaim sesuai dengan kondisi cuaca di Kota Semarang. Sedangkan untuk sertifikasi lintasan atletik, juga akan segera disusulkan.
"Jadi, begitu pekerjaan tinggal pekerjaan finishing proses administratif sertifikasi itu harus berproses juga. Sehingga, layak operasionalnya dan layak dipakai bisa didapat bersamaan," kata Sinoeng, kemarin.
Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan, pada awal 2020 mendatang pekerjaan yang tersisa dari renovasi GOR Jatidiri adalah finishing. Baik finishing di dalam, maupun di luar stadion.
"Kalau sertifikasi tidak diurus, nanti tidak bisa digunakan di ajang olahraga resmi. Kami di awal 2020 bersama PSSI, akan mengurus sertifikasinya," jelasnya.
Diketahui, pekerjaan renovasi GOR Jatidiri terbagi dalam empat tahap. Dibutuhkan sekira Rp400 miliar, untuk pembiayaan pekerjaan renovasi dengan dana murni dari APBD Jateng. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar