Anggota Komisi X DPR RI Yayuk Basuki (dua dari kiri) saat memberikan penjelasan tentang perkembangan kopi Indonesia di Hotel Grand Candi Semarang, kemarin. |
Semarang-Direktur Harmonisasi Regulasi dan Standarisasi Bekraf Sabartua Tampubolon mengatakan melalui tangan-tangan barista, kopi-kopi unggulan Indonesia diracik penuh cita rasa untuk disajikan ke penikmat kopi. Oleh karena itu, pelaku barista perlu meningkatkan kompetensinya di dalam mengolah kopi nikmat disajikan.
Menurutnya, sertifikasi bagi barista meliputi tiga hal. Yakni pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang barista.
Oleh karena itu, jelas Sabartua, sertifikasi bagi barista juga dianggap sebagai upaya membuka jembatan bagi barista yang akan bekerja di luar negeri.
"Barista sebenarnya profesi baru tapi menjanjikan, karena kita punya sumber daya bakunya dan punya orang-orangnya. kita nomor empat di dunia setelah Columbia, Brazil dan Vietnam. Tapi kalau kita cek misalnya kontribusi kopi Indonesia, apa sudah nomor empat di dunia apa belum nilai tambahnya? Oleh karena itu, sertifikasi menjadi penting, para barista tidak hanya bekerja di Indonesia tapi bisa sampai ke luar negeri," kata Sabartua di sela uji kompetensi barista di Hotel Grand Candi Semarang, Jumat (2/8).
Lebih lanjut Sabartua menjelaskan, sampai dengan Juli 2019 profesi barista yang sudah tersertifikasi mencapai 1.852 orang dari 2.925 barista di seluruh Indonesia. Sehingga, melalui sertifikasi di Kota Semarang akan menambah jumlah barista yang sudah mengantongi sertifikasi. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar