Sales perumahan menjelaskan produk kepada calon konsumen. |
Menurutnya, terjadi sedikit pergeseran pola segmen untuk pembelian rumah di Kota Semarang. Masyarakat cenderung memilih rumah dengan harga Rp1 miliar.
"Penjualannya belum terlalu bagus, hanya 19 unit di pameran perumahan keempat. Mayoritas masih didominasi penjualan rumah mewah di atas harga Rp1 miliar. Ternyata, dari beberapa pameran memang kelas menengah ke atas yang mendominasi. Ya kemungkinan ini karena harga rumah semakin tinggi dengan bunga KPR belum turun, sehingga segmen menengah mengalami kesulitan untuk KPR," kata Dibya, kemarin.
Lebih lanjut Dibya menjelaskan, masih stabilnya rumah segmen menengah ke atas bisa jadi karena tidak terpengaruh dengan bunga KPR. Sebab, kebanyakan masyarakat yang membeli rumah masih mengandalkan KPR.
"Ada 90 persen lebih pembeli itu menggunakan KPR. Kalau rumah mewah kan cenderung tidak pakai KPR," jelasnya.
Namun demikian, lanjut Dibya, untuk rumah menengah dengan harga di bawah Rp1 miliar sekarang mengalami penurunan. Bahkan, dalam setiap gelaran pameran perumahan di pusat perbelanjaan di Kota Semarang angkanya terus mengalami penurunan.
"Pada pameran pertama saja, tercatat hanya terjual 41 unit rumah saja. Sedangkan pameran kedua hingga keempat capaiannya terus menurun. Pameran kedua terjual 25 unit rumah, dan pameran ketiga serta keempat masing-masing 24 unit dan 19 unit rumah laku terjual," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar